Mesin Disel

Mesin Disel Motor bakar internal adalah penghasil daya yang mana proses pembakaran dan penghasilan daya berada didalam silinder. Yang termasuk kedalam motor bakar internal antara lain motor otto, motor diesel dan turbin gas. Dari ketiga jenis motor bakar tersebut notor diesel dan motor bensin adalah yang umum digunakan dan banyak dipakai dalam berbagaia bidang. Dalam cara memperoleh energi termal itu, motor dapat digolongkan kepada dua kelompok besar yaitu motor bakar internal dan motor bakar eksternal. Adapun contor dari motor bakar internal adalah motor solar, motor bensin dan lainnya. Sedangkan contoh dari motor bakar eksternal adalah motor uap. Motor internal proses pembakarannya terjadi didalam mesin dengan menggunakan bahan bakar baik itu bensin, solar ataupun bahan bakar lainnya. Sedangkan motor bakar eksternal proses pembakarannya terjadi diluar mesin dengan berbagai bahan bakar yang dapat berbentuk padat, cair ataupun gas (Frans J. Darwin, dkk, 1990). Mesin diesel adalah jenis khusus dari motor pembakaran dalam, yaitu mesin panas yang didalamnya terjadi energi kimia dari pembakaran dan dilepaskan ke dalam silinder mesin. Sedangkan golongan lain dari mesin panas adalah mesin uap (energi yang ditimbulkan selama pembakaran diteruskan lebih dahulu ke uap dan hanya melalui uaplah kerja dilakukan didalam mesin atau turbin). Prinsip kerja dari mesin diesel itu sendiri adalah udara yang terisap kedalam ruang bakar dikompresi sehingga mencapai tekanan dan temperature yang tinggi. Kemudian bahan bakar (full) diinjeksikan dan dikabutkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran dengan udara dan hal ini akan berlangsung secara terus menerus sehingga mampu menghasilkan daya dari proses pembakaran tersebut (Purwana Satrio, M. Dhafir, 2006). Motor diesel penyalaannya tidak menggunakan api, tetapi dengan penyemprotan bahan bakar krdalam silinder. Ada tiga sistim bahan bakar yang banyak digunakan dalam untuk motor diesel, yakni 
1. sistim pompa pribadi 
2. sistim distribusi 
3. sistim akumulator. 
Ketiga sistim ini menggunakan komponen-komponen yang sama : 
1. Tangki 
2. Peberapa saringan 
3. Pompa (tekanan rendah) penyalur 
4. Pompa tekanan tinggi 
5. Governoul (alat pengatur putaran mesin agar tetap konstan). Tekanan udara didalam silinder sudah sangat tinggi (35-50 atm) ketika bahan bakar disemprotkan. Dengan demikina tekanan penyemprotan haruslah lebih tingggi. Kelebbihan tekanan ini juga diperlukan untuk memperoleh kecepatan penyemprotan tertentu, yakni sesuai dengan derajat pengkabutan yang diinginkan. Komponen penyemprot yang mengatur bentuk pancaran bahan bakar dinamai nozzle. 
Ada dua nozzle yang banyak digunakan yakni : 
a. Nozzzel katup jarum 
b.Nozzel pasak Penyalaan bahan bakar motor diesel terjadi ddibeberapa titik dimana terdapat campuran bahan bakar dengan udara yang ideal untuk pembakaran. Proses pembakaran ini memerlukan waktu dan terjadi dalam beberapa tahap (Zulfahrizal, 2006). 
Klarifikasi Mesin Mesin diesel dibagi kedalam beberapa kelompok berdasarkan :  Daur Operasi Merupakan bentuk langkah kerja pada mesin diesel yang berupa mesin 4 tak dan mesin 2 tak.  Metode Pengisian Metode pengisian bahan bakarnya kedalam silinder terbagi 2 yaitu: campuran udara bahan bakar dan campuran udara.  
 Desain Umum Merupakan desian dari letak piston, baik berbentuk V, I, Boxer (berlawanan)  Metode Penginjeksian Bahan Bakar Penginjeksian bahan bakar pada motor diesel dapat terjadi dengan menggunakan pompa ataupun getaran gravitasi.  Kecepatan Ada motor diesel yang berkecepatan tinggi dan berkecepatan rendah. Tapi kebanyakan motor diesel berkeceepatan rendah karena pemusatan kekuatannya lebih banyak pada tenaga mesin. Bagian-Bagian Mesin Diesel Serta Fungsinya 
1. Lapisan silinder, berfungsi sebagai tempat naik dan turunnya piston. 
2. Kepala silinder, berfungsi sebagai tempat proses pembakaran. 
3. Torak/piston, berfungsi sebagai penggerak pudar pada motor bakar. 
4. Batang Engkol, berfungsi untuk menghubungkan poros engkol. 
5. Poros engkol, berfungsi untuk meneruskan daya putar pertama ke crank shaaff. 
6. Pipi engkol, berfungsi untuk memancing torsi (moment) getaran. 
7. Bantalan utama, berfungsi sebagai tempat kedudukan lahar. 
8. Pena engkol dan bantalan, berfungsi untuk mengurangi getaran dan sebagai tempat kedudukan poros engkol. 
9. Nozzel bahan bakar, berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar. 
10. Cincin torak, berfungsi untuk mnecegah masuknya oli kedalam ruang kompresi. 
11. Pena torak dan bantalan, berfungsi sebagai pengikat batang engkol dan torak. 
12. Katup pemasukan, berfungsi untuk memasukkan bahan bakar dan udara kedalam silinder. 
13. Katup buang, berfungsi untuk membuang sisa pembakaran 
14. Poros nok, berfungsi untuk meneruskan daya dari mesin ke nok. 
15. Nok, berfungsi untuk mengatur kerja membuka dan menutupnya katup. 
16. Pengikut Nok, berfungsi untuk membantu kerja nok terhadap katup. 
17. Batang dorong, berfungsi sebagai penggerak naik dan turunnya piston. 
18. Lengan ayun, berfungsi sebagai penggerak piston. 
19. Pegas Katup, berfungsi untuk menjaga stabilitak kerja katup dalam membuka dan menutup. 
20. Blok silinder, berfungsi sebagai tempat beradanya silinder. 
21. Plat Landasan, berfungsi sebagai pelapis landasan.  

Prinsip Kerja Dari Mesin Diesel 4 Langkah Prisip kerja dari mesin diesel 4 langkah terbagi 4 langkah yaitu: 

1. Langkah Hisap Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ketitik mati bawah (TMB), intake valve terbuka dan exhaust valve tertutup, udara murni masuk kedalam silinder melalui intake valve. 
2. Langkah Kompresi (comprestation stroke) Udara yang berada didalam silinder dimampatkan oleh piston yang bergerak dari tititk mati bawah ketitik mati atas, dimana kedua intake valve dan exhaust valve tertutup. Selama langkah ini tekanan naik sampai 400-500 0C. 
3. Langkah Kerja (Power stroke) Pada langkah ini intake valve dan exhaust valve masih tertutup, pertikel-partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh nozzle akan bercampur dengan udara yang mempunyai tekanan dan suhu tinggi sehingga terjadilah pembakaran yang menghasilkan tekanan sdan suhu yang tinggi. Akibat dari pembakaran tersebut tekanan naik 80-110 kg/cm2 dan temperature menjadi 600-900 0C. 
4. Langkah Buang (exhaust stroke) Dalam langkah ini exhaust valve terbuka sesaat sebelum piston mencapai titik mati bawah sehingga gas pembakaran mulai keluar. Piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas mendorong gas buang seluruhnya. Berikut gambar dari keempat langkah mesin diesel 4 langkah tersebut. 

Prinsip Kerja Dari Mesin Diesel 2 Langkah 

1. Langkah Piston Kebawah (upware stroke) Piston bergerak keatas dari titik mati bawah ketitik mati atas (TMA) campuran bahan bakar masih mengalir kedalam silinde melalui saluran. Sebaliknya gas hasil pembakaran secara terus menerus dikeeluarkan sampai lubang exhaust tertutup. Saat lubang exhaust ditutup oleh gerakan piston yang menuju TMA campurna udara dengan bahan bakar ditekan sehingga tekanan dan temperatur naik. Pada saat itu lubang intake terbuka pada akhir langkah komprehesif, sehingga udara segar masuk kedalam crankcase. 
2. Langkah Piston Kebawah (Turnward stroke) Campuran bahan bakar dan udara yang termampatkan diberi percikan api dari busi yang menyebabkan terjadinya pembakaran sehingga tekanan dan temperatur diruang bakar naik dan piston terdorong kearah titik mati bawah pada akhir langkah piston, lubang exhaust terbuka dan gas hasil pembakaran mulai keluar, yang diikuti oleh pembakaran sravenggging passace, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang bertanda crankcase masuk kedalam silinder DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2006. Internal Combution Machine, Yahoo.com. Bulan, Ramayanti, 2004. Penuntun Praktikum Daya Di Bidang Pertanian, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh. Frans J. Darwin, dkk, 1990. Motor Bakar Internal dan Tenaga Di Bidang Pertanian, IPB, Bogor. Purwana Satrio, M. Dhafir, 2006. Penuntun Praktikum Daya Di Bidang Pertanian, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh. Zulfahrizal, 2006. Ringkasan Bahan Kuliah Daya Di Bidang Pertanian, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.


EmoticonEmoticon